Al Qur'an menjadi Syafaat di Hari Kiamat

 *ONE DAY ONE HADITS*

💚💚💚💚💚💚💚💚💚

*" Al-Qur’an akan Menjadi Syafaat di Hari Kiamat. "*

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صل الله عليه وسلم يَقُولُ:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم:

اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ.

Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya."

(HR. Muslim no. 804)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :

1- Keutamaan membaca Al-Qur’an

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam memerintahkan, “Bacalah Al-Qur’an”, yang menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Setiap huruf yang dibaca bernilai pahala besar di sisi Allah.

2- Al-Qur’an akan menjadi syafaat di hari kiamat. Hadits ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an bukan hanya bacaan biasa, tetapi akan datang pada hari kiamat memberi pertolongan (syafaat) bagi orang yang membacanya dengan ikhlas dan mengamalkannya.

3- Pentingnya berinteraksi dengan Al-Qur’an. Yang dimaksud dengan “membaca” di sini bukan sekadar melafalkan, tetapi juga mencakup:

-Membaca dengan tartil (perlahan dan benar),

-Memahami maknanya,

-Mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.

4- Al-Qur’an adalah teman setia di dunia dan akhirat. Orang yang senantiasa membaca dan mendekatkan diri dengan Al-Qur’an akan merasakan keberkahannya di dunia ketenangan hati, cahaya dalam hidup dan di akhirat akan mendapat syafaat darinya.

5- Dorongan untuk menjadikan Al-Qur’an bagian dari kehidupan.

Hadits ini mengingatkan agar seorang Muslim tidak lalai dari membaca Al-Qur’an setiap hari, karena ia adalah pedoman hidup sekaligus penolong kelak di akhirat.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an :

1- Bahwa membaca Al-Qur’an adalah bentuk ibadah yang mendatangkan pahala besar dan keuntungan abadi  “perniagaan yang tidak akan rugi.”

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ، لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ 

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, baik secara sembunyi maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi.

Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(QS. فاطر (Fāṭir) ayat 29–30)

2- Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang membawa manusia kepada jalan yang benar dan menjanjikan pahala besar bagi orang yang beriman dan mengamalkannya.

 إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

(QS. الإسراء (Al-Isrā’) ayat 9)

3- Menggambarkan kemuliaan dan kekuatan spiritual Al-Qur’an, yang menggugah hati dan menentramkan jiwa bagi orang yang beriman.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada baginya seorang pemberi petunjuk pun.(QS. الزمر (Az-Zumar) ayat 23).