Surga dan Neraka Berdebat
Ⓜ️edia Hijrah Salaf
SURGA DAN NERAKA BERAGUMENTASI
Bismillah
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu anhu secara marfu', Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ุงุญْุชَุฌَّุชِ ุงูุฌَّูุฉ ูุงَّููุงุฑ، ููุงูุชِ ุงَّููุงุฑ: َّูู ุงูุฌุจَّุงุฑูู ูุงูู ُุชََูุจِّุฑُูู. ููุงูุชِ ุงูุฌَّูุฉ: َّูู ุถُุนََูุงุก ุงููุงุณِ ูู ุณุงُُِููููู ، ููุถู ุงููู ุจََُْูููู َุง: ุฅِูู ุงูุฌَّูุฉ ุฑุญْู َุชู ุฃَุฑุญู ุจู ู ู ุฃุดุงุก، ูุฅِูู ุงَّููุงุฑ ุนุฐุงุจู ุฃُุนุฐุจ ุจู ู ู ุฃุดุงุก، َُِِْููููููู َุง ุนَّูู ู ِْูุคَُูุง
"Surga dan neraka saling beradu argumentasi, maka neraka berkata, 'Di dalamku ada orang-orang yang angkuh dan sombong.'
Dan surga berkata, 'Di dalamku ada orang-orang lemah dan miskin.'
Lalu Allah memutuskan/menengahi di antara keduanya, 'Sesungguhnya engkau wahai Surga adalah rahmat-Ku, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki. Dan sesungguhnya engkau wahai Neraka adalah azab-Ku, denganmu Aku mengazab siapa saja yang Aku kehendaki. Dan masing-masing (dari) kalian berdua, menjadi wewenang-Ku untuk memenuhinya (dengan penghuninya)'.”
(HR. Muslim, shahih)
Makna hadis ini adalah:
Bahwa surga dan neraka saling beradu argumentasi di antara mereka berdua.
Masing-masing menyampaikan argumentasinya; dan hal ini termasuk salah satu perkara gaib yang wajib kita imani meskipun dianggap mustahil oleh akal.
Maka surga mendebat neraka, dan neraka juga mendebat surga. Neraka beralasan bahwa di dalamnya ada orang-orang yang angkuh dan sombong. Orang-orang angkuh (al-Jabbarun) adalah orang-orang yang kasar dan keras, sementara orang-orang sombong (al-Mutakabbirun) adalah orang-orang meninggikan dan mengangkat diri, merendahkan orang lain dan menolak kebenaran; sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kesombongan bahwa kesombongan itu adalah “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.
Maka orang-orang angkuh dan sombong, mereka itu adalah penghuni neraka, wal ‘iyaลผu billah.
Bisa saja si penghuni neraka itu bersikap lembut kepada orang lain dan berperilaku baik, namun dia angkuh dan sombong terhadap kebenaran, sehingga sikap lemah lembut dan kasih sayangnya kepada manusia tidak berguna untuknya, dia tetap disifati dengan sifat keangkuhan dan kesombongan, meskipun dia lemah lembut kepada orang lain; karena dia bersikap angkuh dan sombong terhadap kebenaran.
*Adapun surga mengatakan bahwa di dalamnya terdapat orang-orang lemah dan fakir. Mereka pada umumnya adalah orang-orang yang terbuka dan tunduk kepada kebenaran. Sementara orang-orang angkuh dan sombong, umumnya tidak tunduk pada kebenaran.*
Maka Allah menengahi di antara keduanya, lalu mengatakan kepada surga, “Sesungguhnya engkau, Surga, adalah rahmat-Ku, denganmu Aku merahmati siapa saja yang aku kehendaki.” Dan Allah mengatakan kepada neraka, “Dan sesungguhnya engkau, Neraka, adalah azab-Ku, denganmu Aku mengazab siapa saja yang Aku kehendaki.”
Lalu Allah -'Azza wa Jalla- berfirman,
“Dan masing-masing (dari) kalian berdua, menjadi wewenang-Ku untuk memenuhinya (dengan penghuninya).’”
Allah Ta'ala menjamin dan mewajibkan atas DiriNya untuk memenuhi surga dan juga neraka, meskipun karunia dan rahmat Allah Ta‘ala itu lebih luas daripada kemurkaan-Nya.
Distributed by HIJRAH SALAF
Click to join, follow and share at:
https://linktr.ee/Hijrahsalafusshalih
๐Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)
Komentar
Posting Komentar