Tawakkal

Bismilahirohmanirohim

🟢Wasilah 1801

TAWAKKAL

JALAN KELUAR DARI KESULITAN YANG PALING EFEKTIF YANG TELAH BANYAK DILALAIKAN 

📌Hari ini saat kita memberi tahu orang yang sedang kesulitan untuk bertawakkal, justru ditimpali dengan ucapan yang bisa berdampak kufur, semisal :

📌KALAU TAWAKKAL SAJA AKAN SUSAH JALAN KELUARNYA’, dan sebagainya.

📌Jawaban ini bisa jadi karena  IA MENYANGKA TAWAKKAL ITU MENAFIKAN IKHTIAR YANG HALAL 

📌Padahal tidak seperti itu…

📌IBNU ROJAB AL HANBALI rohimahulloh mendefinisikan hakikat tawakkal sebagai berikut:

وَحَقِيقَةُ التَّوَكُّلِ: هُوَ صِدْقُ اعْتِمَادِ الْقَلْبِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي اسْتِجْلَابِ الْمَصَالِحِ، وَدَفْعِ الْمَضَارِّ مِنْ أُمُورِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ كُلِّهَا، وَكِلَةُ الْأُمُورِ كُلِّهَا إِلَيْهِ، وَتَحْقِيقُ الْإِيمَانِ بِأَنَّهُ لَا يُعْطِي وَلَا يَمْنَعُ وَلَا يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ سِوَاهُ.

📌Hakikat tawakkal adalah _Jujurnya  Hati Dalam Rasa  Bergantung kepada Allah  jujurnya hati dalam bergantung kepada Allah ‘Azza wa Jalla_ 

📌

 _Dalam meraih  kemaslahatan/kebaikan  maupun  dalam menolak_ kemudhorotan/bahaya  

📌 _Baik terkait urusan dunia atau akhirat_ serta 

_menyerahkan urusan total kepada Allah_ dan *merealisasikan keimanan, bahwa tidak ada yang memberi, yang menahan, yang menimpakan bahaya, dan memberi manfaat selain-Nya*

(Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam II:497].

📌Jadi tawakkal ini Fokusnya  lebih pada *urusan  _HATI DAN KEYAKINAN_*

📌Adapun _IKHTIAR_ YANG TIDAK _BERTENTANGAN DENGAN SYARI’AT_ 

MAKA HAL 

📌ITU TETAP DIPERINTAHKAN DAN _SAMA SEKALI TIDAK BERTENTANGAN DENGAN SYARI’AT_

📌Bukti nyata hal ini adalah pada hadits berikut :

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقٌ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَعُوْدُ بِطَانًا

 📌Jika saja kalian mau BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH Ta’ala dengan SEBENAR-

BENARNYA TAWAKKAL, maka _NISCAYALAH DIA AKAN MENGANUGERAHKAN KEPADA KALIAN RIZKI, SEBAGAIMANA DIA TELAH MEMBERIKAN RIZKI KEPADA BURUNG YANG BERANGKAT DI PAGI HARI DALAM KEADAAN LAPAR, DAN KEMBALI DALAM KEADAAN KENYANG_

(HR. Tirmidzi [2344] dll. Kata al Albani rohimahulloh dalam Shohihul Jami’ [52564] Shohih’.

📌BEBERAPA FAIDAH PENTING DARI HADITS DI ATAS 

👉🏻 _Tawakkal adalah factor terpenting dibukanya jalan kesulitan oleh Allah_

👉🏻 Tawakkal *tidak berarti menafiakan ikhtiar yang halal*. Ini dibuktikan saat  bicara tentang BURUNG YANG TERBANG MENCARI MAKANAN DARI PAGI, MAKA SORENYA PULANG SUDAH DALAM KEADAAN KENYANG DENGAN RIZKI YANG ALLAH ANUGERAHKAN PADA MEREKA.

Konsep BURUNG YANG BEKERJA MENCARI MAKANAN pada hadits tersebut DIKAITKAN DENGAN KONSEEP TAWAKKAL, YANG MENUNJUKKAN TAWAKKAL *TIDAK BERTENTANGAN DENGAN KONSEP IKHTIAR YANG HALAL*.

📌Jika BURUNG YANG TAK MEMILIKI AKAL TETAP BERIKHTIAR DAN DICUKUPKAN RIZKINYA OLEH ALLAH, 

📌MAKA BAGAIMANAKAH LAGI MANUSIA YANG BERIKHTIAR SERAYA TETAP BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH ?

Tentu lebih pantas untuk dibukan pintu rizki dan *segala kesulitan hidupnya*.

📌Lebih dari itu, JUSTRU TAWAKKAL ITU ADALAH JADI _SEBAB UTAMA DIBUKANYA KESULITAN HIDUP_.

📌Hal ini didukung ayat berikut:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

📌dan barang siapa BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH, MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN PADANYA JALAN KELUAR, dan ALLAH AKAN MEMBERIKAN RIZKI KEPADANYA DARI JALAN YANG TAK PERNAH DISANGKA-SANGKA. 

📌DAN BARANG SIAPA YANG BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH, MAKA ALLAH YANG AKAN MENCUKUPKANNYA”

(QS at Tholaq:2-3)

📌Ayat di atas memberikan kepada kirta banyak pelajaran terkait tawakkal, diantaranya :

🔸 Allah menjadikan tawakkal sebagai SEBESAR-BESARNYA SEBAB JALAN KELUAR

🔸 Jika Allah yang memberi jalan keluar DENGAN SEBAB TAWAKKAL KITA KKEPADA-NYA, 

📌maka ALLAH AKAN MEMBUKAKAN JALAN KELUAR KEPADA KITA DARI JALAN YANG BAHKAN TAK PERNAH KITA PIKIRIKAN SEBELUMNYA

🔸 Tawakkal adalah JALAN TERBAIK AGAR KEHIDUPAN KITA DICUKUPKAN OLEH-NYA, tentu sekali lagi tanpa menafikan kita berikhtiar dalam batas syari’at.

📌Kita  PERTEGUHLAH SIKAP TAWAKKAL KEPADA ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MEMUDAHKAN URUSAN KITA.

Wallahu Alam bhi sawab