Menyia-Nyiakan Waktu
*﷽ MENYIA-NYIAKAN WAKTU LEBIH BERBAHAYA DARI KEMATIAN*
Waktu sangatlah berharga. Begitu berharganya waktu, *menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian*, bahkan lebih berbahaya dari kematian.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
*إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها*
*“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya*”. [Al-Fawaid hal 44]
Apabila waktu disia-siakan terus-menerus maka untuk apa ia hidup? Waktunya tidak bermanfaat baik untuk dirinya dan orang lain. Waktu hanya digunakan untuk bermain-main dan bersenda gurau saja?
Begitu Berharganya Waktu
Ketika Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya dalam Al-Quran, hal ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki keistimewaan. Allah bersumpah dengan waktu dalam Al-Quran dalam beberapa ayat. Misalnya *“wal-ashri”*(demi masa), *“wad-dhuha*” (demi waktu dhuha), *“wal-lail”* (demi waktu malam) dan lain-lainnya. Waktu memang sangat berharga dan harus dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat.
Manusia pun sepakat bahwa waktu itu berharga. Misalnya orang barat mengatakan *“time is money”*. Pepatah Arab juga menyebutkan waku itu penting:
*اَلْوَقْتُ أَنْفَاسٌ لَا تَعُوْدُ*
*“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”*
Orang sukses dunia-akhirat akan sangat menyesal jika waktunya terbuang percuma tanpa manfaat dan faidah. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
*ﻣَﺎ ﻧَﺪِﻣْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﻧَﺪَﻣِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻏَﺮَﺑَﺖْ ﴰَﺴْﻪُ ﻧَﻘَﺺَ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺟَﻠِﻲ ﻭَﱂَ ْﻳَﺰِﺩْ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻤَﻠِﻲ*
*“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.”* (Lihat Miftahul Afkar)
Mereka juga pelit dengan waktu mereka, Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,
*أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ*
*“Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka*”(Al-‘Umru was Syaib no. 85)
Sibukkan diri dengan hal *positif dan bermanfaat*
Perhatikan perkataan emas yang dinukil oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berikut,
*وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ*
*“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”*(Al Jawabul Kaafi hal 156)
Ini adalah kaidah dalam kehidupan. *Apabila waktu kita tidak diisi dengan kegiatan positif, pasti diisi oleh kegiatan negatif.* Paling minimal diisi dengan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Buat program, rencana serta target hidup ke depan agar hari-hari kita selalu terisi oleh hal-hal dan kegiatan yang positif.
Hendaknya kita perhatikan dan kita atur dengan baik, waktu dan umur yang telah Allah berikan kepada kita. Mayoritas manusia banyak lalai dan menyia-nyiakan waktu.
Nabi ﷺ bersabda,
*نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ*
*“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang*” (HR. Bukhari no. 6412)
Demikian semoga bermanfaat.
@ Yogyakarta Tercinta
✍ Penyusun: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK حفظه الله
بارك الله فيكم جميعا
@IslamAdalahSunnah
Komentar
Posting Komentar